MAKNA
CINTA DALAM ISLAM
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
MUKADDIMAH…
Saudaraku Yang Dirahmati Allah
Segala puji hanya untuk Allah SWT, karena berkat Karunia, Rahmat, Rahman,
dan Rohim-Nya sehingga kita semua dapat merasakan indahnya kehidupan yang
dibarengi dengan rasa kasih sayang dan cinta yang tulus karena Allah SWT.
Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, Beliau telah berjuang dalam menyebarkan Islam yang penuh dengan tantangan hebat dari kaum kafir,
beliau dicaci-maki, di olok-olokan, bahkan ada yang berniat untuk membunuh
beliau. Namun, karena cintanya pada seluruh umatnya begitu besar,
sehingga beliau berani menghadapi semua itu dengan penuh kesabaran dan jiwa
yang lapang agar umatnya dapat selamat dunia dan akhirat.
Saudaraku Yang Dirahmati Allah
Cinta
adl bagian dari fitrah manusia,
yang
kehilangan cinta dia tak normal,
tetapi banyak juga orang yang
menderita karena
cinta. Bersyukurlah orang-orang yang
diberi cinta dan bisa menyikapi rasa cinta dengan
tepat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Imran : 14 yang artinya:
![](file:///C:/DOCUME%7E1/compac/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
14. Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).
Hadirin kaum Muslimin Rahimakumullah
Cinta yang sesungguhnya adalah cinta kepada Dzat
yang menciptakan dan menanamkan cinta itu kedalam hati setiap makhluk-Nya, Dialah Allah SWT. Cinta Allah cinta yang tak bertepi.
Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan merasakan manisnya bercinta dengan
Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu.
Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam
hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita
tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.
Namun, tak jarang orang mengaku mencintai Allah,
dan sering orang mengatakan mencintai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua
itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan. Sebagaimana seorang arjuna yang mengembara,
menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi
mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi
dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak
mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak,
kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.
Di saat Allah menguji cintanya, dengan
memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering
orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon
suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat
seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya
gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar dan jabatan
yang diinginkan tak tercapai, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa,
semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa
dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang
pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah,
disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah
: 24 yang artinya:
Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya
dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
fasik.(9:24)
Hadirin Sekalian Yang Sama-Sama Dicintai Allah SWT
Jika cinta kepada selain
Allah, melebihi cinta pada Allah, hal itu merupakan salah
satu penyebab do’a tak terijabah.
Bagaimana mungkin Allah mengabulkan
permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari,
namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat. Bagaimana mungkin do’a
seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang
dirinya sendiri belum sholehah. Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang
mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan
sebagai pemimpin rumah tangga. Dan bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan
anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah
sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.
Hadirin Yang Dimuliakan Allah SWT
Sebuah peribahasa Barat mengatakan :
“Making love was easy, really easy to be loved as
well. But to be loved by the people we love, that is difficult to obtain.”
Artinya :
“Bercinta memang mudah, Untuk dicintai juga memang
mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar
diperoleh.”
Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah
terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah
bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini
tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta
kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban
untuk Allah. Untuk membuktikan cinta kita pada Allah,
ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:
1) Iman yang kuat
2) Ikhlas dalam beramal
3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu
berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail,
shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal
adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan
mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup
ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat
Al-Imran : 31 yang artinya :
Artinya :
31. Katakanlah: "Jika
kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Saudaraku Yang Dirahmati Allah SWT
Demikianlah yang dapat
kami sampaikan tentang makna cinta yang sesungguhnya. Apabila dari apa yang
telah kami sampaikan tadi ada kesalahan baik dari segi kata-kata ataupun sikap
sehingga kurang berkenan dihati para hadirin, kami memohon ampun kepada Allah
SWT dan meminta maaf kepada saudara sekalian.
Semoga kita semua dapat
memberikan cinta sejati kita kepada yang Maha Patut Dicintai, Dialah Allah SWT,
dan semoga kita juga bisa mencintai semua makhluknya karena Allah SWT, Amin Yaa
Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar