Muhammadiyah
Muhammadiyah
|
|
Pembentukan
|
18 November 1912
|
Jenis
|
Organisasi
|
Tujuan
|
Keagamaan dan sosial (Islam)
|
Kantor pusat
|
|
Wilayah layanan
|
|
Keanggotaan
|
29 juta
|
Ketua Umum
|
|
Situs web
|
Artikel ini adalah bagian dari seri
Islam |
Jabatan Fungsional
|
Lihat Pula
|
Muhammadiyah adalah sebuah
organisasi Islam
yang besar di Indonesia.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW,
sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi
pengikut Nabi Muhammad SAW.
Tujuan utama
Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah.
Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan
kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
Gerakan Muhammadiyah
berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih
maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat
pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan
manusia dalam segala aspeknya. Akan tetapi, ia juga menampilkan kecenderungan
untuk melakukan perbuatan yang ekstrem.
Dalam
pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al Quran,
diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat
tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya
umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak,
yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir
ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan
amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung
makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya.
Sebagai dampak
positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti
asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia.
Daftar
isi
|
[sunting] Sejarah
Pusat Dakwah
Muhammadiyah di Jakarta
Organisasi
Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta
pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H).[1]
Persyarikatan
Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan
ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada
awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul
Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah
dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan
selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal
dengan Madrasah Mu'allimin _khusus laki-laki, yang bertempat di Patangpuluhan
kecamatan Wirobrajan dan Mu'allimaat Muhammadiyah_khusus Perempuan, di
Suronatan Yogyakarta).
Pada masa
kepemimpinan Ahmad Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di
karesidenan-karesidenan seperti: Yogyakarta,
Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan,
daerah Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah
berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera
Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo
yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh
Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke
seluruh Sumatera,
Sulawesi, dan Kalimantan.
Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia.
Kantor pengurus
pusat Muhammadiyah awalnya berada di Yogyakarta.
Namun pada tahun 1970, komite-komite pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan
kesejahteraan berpindah ke kantor di ibukota Jakarta.
Struktur
Pimpinan Pusat Muhammadiyah terdiri dari lima orang Penasehat, seorang Ketua
Umum yang dibantu tujuh orang Ketua lainnya, seorang Sekretaris Umum dengan dua
anggota, seorang Bendahara Umum dengan seorang anggotanya.
Muhammadiyah
juga memiliki beberapa organisasi otonom Muhammadiyah, yaitu:
- Aisyiyah (organisasi wanita)
- Pemuda Muhammadiyah (organisasi pemuda)
- Nasyiatul Aisyiyah (organisasi pemudi)
- Ikatan Pelajar Muhammadiyah (organisasi pelajar dan remaja)
- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (organisasi mahasiswa)
- Tapak Suci Putra Muhammadiyah (perguruan silat)
- Hizbul Wathan (organisasi kepanduan)
[sunting] Daftar pimpinan
No
|
Nama
|
Awal
Jabatan
|
Akhir
Jabatan
|
|
1
|
||||
2
|
||||
3
|
||||
4
|
||||
5
|
||||
6
|
||||
7
|
||||
8
|
||||
9
|
||||
10
|
||||
11
|
||||
12
|
||||
13
|
||||
14
|
||||
15
|
||||
[sunting] Rujukan
- Djurdi, S. (2010). 1 abad Muhammadiyah. Penerbit Buku Kompas. ISBN 979-709-498-7.
- Alfian (1989). Muhammadiyah: the political behavior of a Muslim modernist organization under Dutch colonialism. Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-118-9.
- DAR! Mizan (2007). Komik Muhammadiyah. DAR! Mizan. ISBN 979-752-808-1.
[sunting] Lihat pula
- Nahdlatul Ulama
- Muallimin
- Hizbul Wathan
- Universitas Muhammadiyah Malang
- Universitas Muhammadiyah Surakarta
- Universitas Muhammadiyah Magelang
- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
- Universitas Muhammadiyah Semarang
- Universitas Muhammadiyah Makassar
- (Indonesia) Situs Web Resmi
- (Indonesia) Universitas Muhammadiyah Malang
- (Indonesia) Universitas Muhammadiyah Surakarta
- (Indonesia) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakara
- (Indonesia) Universitas Muhammadiyah Magelang
- (Indonesia) Universitas Muhammadiyah Yogyakara
- (Indonesia) Jurnal TELKOMNIKA, Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
- (Indonesia) Tutorial Mikrokontroler, UMY
- (Indonesia) Situs resmi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
- (Indonesia) Situs resmi Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Komunitas
Wikipedia
Cetak/ekspor
Peralatan
Bahasa
lain
- Halaman ini terakhir diubah pada 10.06, 12 Oktober 2011.
- Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar